Kemarin, hari Senin tanggal 22 Desember 2013, kami mencoba melakukan survei ke PT. Herona Express. PT. Herona Express adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang melalui kereta api. Perusahaan ini terdapat pada hampir seluruh stasiun kereta api di pulau Jawa dan Bali. Survei terhadap Herona bukan pertama kali ini, tetapi sudah kedua kali. Dulu kami pernah melakukan survei terhadap perusahaan ini ketika mendapat tugas MRP mengenai kesiapan perusahaan menghadapi AEC. Saat itu kami bertemu dengan pimpinan cabang Surabaya, yaitu Pak Windu. Pak Windu sangatlah baik. Beliau memberikan seluruh informasi yang kami butuhkan dengan sabar dan senyuman. Sehingga, kali ini kami mencoba melakukan survei lagi ke Herona.
Kami tiba di kantor cabang Herona, jl. Karet 79A, sekitar pukul 10.30 wib. Disana kami menunggu pak Windu datang. Setelah hampir menunggu setengah jam lebih, saya bertanya pada teman satu kelompok saya, yaitu Yuliana. Saya bertanya, "memangnya kemarin kamu janjian jam berapa sama pak Windu?" lalu Yuli menjawab, "lhoo..aku ga janjian sama pak Windu. Handphonenya ga bisa dihubungi". Yasudah, akhirnya kami menunggu pak Windu yang entah akan datang ke kantor jam berapa. Tapi diperkirakan oleh pegawainya saat itu pak Windu akan datang sekitar pukul 11.30 wib.Pukul 11.30 pun tiba. Pak Windu belum datang juga. Kami sempat beripikir agak pesimis kalau hari itu kamu tidak akan jadi survei. Akan tetapi pukul 11.45, pak Windu akhirnya tiba di kantor. Pak Windu terlihat lelah karena ternyata beliau sepertinya baru pulang dari kota yang jauh. Setelah kami mencoba mengingatkan pada pak Windu tentang kami yang dahulu pernah melakukan survei, sesi wawancara pun dimulai.
Diawali dengan pertanyaan bagaimana proses bisnis PT. Herona Express. Pak Windu menjelaskan bahwa proses bisnisnya adalah customer datang menyerahkan barang yang akan dikirim pada kantor Herona. Barang yang diterima oleh kantor Herona dikelompokkan berdasarkan kota tujuan. Setelah dikelompokkan, barang-barang tersebut didistribusikan ke gudang Herona yang berada di setiap stasiun untuk siap dikirim menggunakan kereta api. Sesampainya di kota tujuan, barang-barang tersebut berhenti di gudang Herona yang terdapat di stasiun. Barang-barang tersebut didata dan dikelompokkan lagi berdasarkan wilayah. Kemudian barang-barang tersebut didstribusikan ke kantor Herona kota tersebut. Oleh kantor, barang-barang tersebut dikirim pada end customer di masing-masing tujuan. Setelah pak Windu menjelaskan proses bisnis tersebut, ternyata pada perusahaan jasa pengiriman, gudang hanya berperan sebagai tempat penyimpanan sebentar. Sehingga kami kira resiko kerusakan atau hilangnya barang adalah kecil. Di bawah ini adalah proses bisnis dari PT Herona Express:
Namun, bukan berarti PT. Herona tidak pernah mengalami kejadian kerusakan atau kehilangan. Pak Windu juga bercerita bahwa Herona pernah kehilangan barang milik customer yaitu sebuah laptop. Kehilangan barang tersebut diduga barang berada pada saat di gudang. Kejadian tersebut membuat Herona mengganti rugi uang pada customer senilai harga laptop yang hilang. Sampai sekarang Herona belum bisa menemukan solusi untuk menghindari atau mengurangi terjadinya kehilangan barang milik customer.
Kami tiba di kantor cabang Herona, jl. Karet 79A, sekitar pukul 10.30 wib. Disana kami menunggu pak Windu datang. Setelah hampir menunggu setengah jam lebih, saya bertanya pada teman satu kelompok saya, yaitu Yuliana. Saya bertanya, "memangnya kemarin kamu janjian jam berapa sama pak Windu?" lalu Yuli menjawab, "lhoo..aku ga janjian sama pak Windu. Handphonenya ga bisa dihubungi". Yasudah, akhirnya kami menunggu pak Windu yang entah akan datang ke kantor jam berapa. Tapi diperkirakan oleh pegawainya saat itu pak Windu akan datang sekitar pukul 11.30 wib.Pukul 11.30 pun tiba. Pak Windu belum datang juga. Kami sempat beripikir agak pesimis kalau hari itu kamu tidak akan jadi survei. Akan tetapi pukul 11.45, pak Windu akhirnya tiba di kantor. Pak Windu terlihat lelah karena ternyata beliau sepertinya baru pulang dari kota yang jauh. Setelah kami mencoba mengingatkan pada pak Windu tentang kami yang dahulu pernah melakukan survei, sesi wawancara pun dimulai.
Diawali dengan pertanyaan bagaimana proses bisnis PT. Herona Express. Pak Windu menjelaskan bahwa proses bisnisnya adalah customer datang menyerahkan barang yang akan dikirim pada kantor Herona. Barang yang diterima oleh kantor Herona dikelompokkan berdasarkan kota tujuan. Setelah dikelompokkan, barang-barang tersebut didistribusikan ke gudang Herona yang berada di setiap stasiun untuk siap dikirim menggunakan kereta api. Sesampainya di kota tujuan, barang-barang tersebut berhenti di gudang Herona yang terdapat di stasiun. Barang-barang tersebut didata dan dikelompokkan lagi berdasarkan wilayah. Kemudian barang-barang tersebut didstribusikan ke kantor Herona kota tersebut. Oleh kantor, barang-barang tersebut dikirim pada end customer di masing-masing tujuan. Setelah pak Windu menjelaskan proses bisnis tersebut, ternyata pada perusahaan jasa pengiriman, gudang hanya berperan sebagai tempat penyimpanan sebentar. Sehingga kami kira resiko kerusakan atau hilangnya barang adalah kecil. Di bawah ini adalah proses bisnis dari PT Herona Express:
Namun, bukan berarti PT. Herona tidak pernah mengalami kejadian kerusakan atau kehilangan. Pak Windu juga bercerita bahwa Herona pernah kehilangan barang milik customer yaitu sebuah laptop. Kehilangan barang tersebut diduga barang berada pada saat di gudang. Kejadian tersebut membuat Herona mengganti rugi uang pada customer senilai harga laptop yang hilang. Sampai sekarang Herona belum bisa menemukan solusi untuk menghindari atau mengurangi terjadinya kehilangan barang milik customer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar